Perbedaan Konsep Berpikir Sinkronis Dan Diakronis
Perbedaan konsep berpikir sinkronis dan diakronis disasarkan pada kehidupan masyarakat yang merupakan sebuah sistem sosial, yang terdiri dari unit-unit yang saling berhubungan. Sementara itu, konsep tersebut merupakan sebuah sistem yang merupakan hubungan dari unit-unit dalam lingkup yang lebih besar. Dalam pandangan ilmu sejarah sistem kehidupan sosial dengan berbagai aspeknya, terus bergerak dalam hubungan sebab akibat yang dinamis.
Baca Juga: Perbedaan Sejarah dan Prasejarah
Sehubungan dengan penulis sejarah, Kuntowijoyo, menjelaskan dua kerangka berpikir yang dipergunakan dalam melakukan penelitian dan penulisan ilmu-ilmu sosial, yaitu cara berpikir sinkronis dan berpikir diakronis atau kronologis. Keduanya dapat dibedakan sebagai berikut:
Sebenarnya konsep berpikir sinkronis dan diakronis saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Dengan melakukan pembahasan secara sinkronis akan diperoleh pemahaman yang lebih utuh tentang suatu kehidupan sosial. Sementara pembahasan secara diakronis memberikan pemahaman dinamis terhadap kehidupan sosial yang terus bergerak, berproses, dan bertransformasi.
Dengan menggabungkan konsep berpikir sinkronis dan diakronis, maka diperoleh pemahaman bukan hanya tentang "apa" yang terjadi, tetapi juga "mengapa" seuatu dapat terjadi.
Bukan hanya menjelaskan keterkaitan antara bagian, namun juga urutan kronologis dan dinamis dalam durasi waktu tertentu. Bukan hanya memperhatikan struktur, namun juga memperhatikan proses transformasi ( perubahan ) sepanjang waktu. Karena pada dasarnya tidak pernah ada sebuah sistem sosial yang mapan.
Baca Juga: Konsep Berpikir Sinkronik dan Diakronik Melalui Pendekatan Multidimensional
Dalam sebuah sistem sosial akan selalu terjadi proses dinamis, pertumbuhan dan perkembangan. Dengan demikian dapat diketahui kecenderungan-kecenderungan gerak dan perubahan masyarakat serta ke arah mana pertumbuhan dan perkembangan sebuah masyarakat.
Sekian materi mengenai Perbedaan Konsep Berpikir Sinkronis Dan Diakronis, semoga bermanfaat silahkan baca materi menarik lainnya hanya di BloggerZar, terima kasih.
Baca Juga: Perbedaan Sejarah dan Prasejarah
Sehubungan dengan penulis sejarah, Kuntowijoyo, menjelaskan dua kerangka berpikir yang dipergunakan dalam melakukan penelitian dan penulisan ilmu-ilmu sosial, yaitu cara berpikir sinkronis dan berpikir diakronis atau kronologis. Keduanya dapat dibedakan sebagai berikut:
Cara Berpikir Sinkronis
- Kerangka berpikir sinkronis mengamati kehidupan sosial secara meluas berdimensi ruang.
- Cara berpikir sinkronis memandang kehidupan masyarakat sebagai sebuah sistem yang terstruktur dan berkaitan antara satu unit dengan unit yang lainnya.
- Menjelaskan kehidupan masyarakat secara deskriptif dengan menjelaskan bagian demi bagian.
- Menjelaskan struktur dan fungsi dari masing-masing unit dalam kondisi stastis.
- Digunakan ilmu-ilmu sosial, seperti geografis, sosiologi, politik, ekonomi, antropologi, dan arkeologi.
Cara Berpikir Diakronis
- Dalam konsep berpikir kronologis atau diakronis mempelajari sosial secara memanjang berdimensi waktu.
- Konsep berpikir diakronis memandang masyarakat sebagai sesuatu yang terus bergerak dan memiliki hubungan kausalitas atau sebab akibat.
- Menguraikan proses transformasi yang terus berlangsung dari waktu ke waktu kehidupan masyarakat secara berkesinambungan.
- Menguraikan kehidupan masyarakat secara dinamis.
- Digunakan dalam ilmu sejarah.
Sebenarnya konsep berpikir sinkronis dan diakronis saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Dengan melakukan pembahasan secara sinkronis akan diperoleh pemahaman yang lebih utuh tentang suatu kehidupan sosial. Sementara pembahasan secara diakronis memberikan pemahaman dinamis terhadap kehidupan sosial yang terus bergerak, berproses, dan bertransformasi.
Dengan menggabungkan konsep berpikir sinkronis dan diakronis, maka diperoleh pemahaman bukan hanya tentang "apa" yang terjadi, tetapi juga "mengapa" seuatu dapat terjadi.
Bukan hanya menjelaskan keterkaitan antara bagian, namun juga urutan kronologis dan dinamis dalam durasi waktu tertentu. Bukan hanya memperhatikan struktur, namun juga memperhatikan proses transformasi ( perubahan ) sepanjang waktu. Karena pada dasarnya tidak pernah ada sebuah sistem sosial yang mapan.
Baca Juga: Konsep Berpikir Sinkronik dan Diakronik Melalui Pendekatan Multidimensional
Dalam sebuah sistem sosial akan selalu terjadi proses dinamis, pertumbuhan dan perkembangan. Dengan demikian dapat diketahui kecenderungan-kecenderungan gerak dan perubahan masyarakat serta ke arah mana pertumbuhan dan perkembangan sebuah masyarakat.
Sekian materi mengenai Perbedaan Konsep Berpikir Sinkronis Dan Diakronis, semoga bermanfaat silahkan baca materi menarik lainnya hanya di BloggerZar, terima kasih.
Tks
BalasHapusUr well
Hapusperbedaan konsep diakronk dan sinkronik sangat membantu pelajaran sejarah,,, thx
BalasHapusSenang membantu
HapusPerbedaan konsep berpikir diakronik dan sinkronik ngebantu ngisi LKS sejarah thanks gan
BalasHapusSama-sama gan, nantikan juga artikel berikutnya tentang perbedaan konsep berpikir diakronik dan sinkronik dari segi multidimensional
HapusGuru nanya apa perbedaan konsep berpikir diakronik dan sinkronik, gak ada yang tau wkwkw, thank you
BalasHapus