Pendekatan Produksi Pendapatan dan Pengeluaran~BloggerZar
Indikator:
3.1.4 Mengidentifikasikan Metode Perhitungan Pendapatan
Nasional
4.1.1 Menghitung Pendapatan Per-Kapita
4.1.2 Menjelaskan Distribusi Pendapatan
A.
Mengidentifikasikan
Metode Perhitungan Pendapatan Nasional
Pada dasarnya
pendapatan nasional terdiri dari dua kata yakni pendapatan dan nasional.
Pendapatan merupakan segala sesuatu yang dihasilkan dan diterima oleh setiap
individu baik dari kerja ataupun usahanya. Sedangkan nasional berarti suatu
negara. Bila diartikan dari gabungan dua kata dasar tersebut pendapatan
nasional diartikan sebagai nilai atau jumlah dari setiap hal yang bisa
dihasilkan atau diciptakan oleh sebuah negara. Namun jika diartikan secara
lengkap pendapatan nasional adalah jumlah total dari semua nilai produk suatu
negara baik yang berbentuk barang atupun jasa yang dihasilkan ataupun diperoleh
dari segala sektor diantaranya sektor ekonomi masyarakat maupun sektor ekonomi
pemerintahan dalam kurun waktu 1 tahun.
Adapun untuk
mengetahui jumlah atau nilai dari pendapatan nasional ada 3 metode dalam
perhitungannya :
1.
Pendekatan
Produksi
2.
Pendekatan
Pendapatan
3.
Pendekatan
Pengeluaran
1.
Pendekatan
Produksi
Dalam metode ini dijelaskan bahwa perhitungan pendapatan nasional
dihitung dari penjumlahan seluruh hasil produksi suatu produk baik barang
maupun jasa yang dihasilkan atau diperoleh dari seluruh pelaku kegiatan ekonomi
yang ada dalam satu negara serta dalam satu periode ekenomi tertentu kurang
lebih tiap tahun sekali. Cara menghitung pendapatan nasionalnya yaitu dengan
mengalikan jumlah seluruh produk baik barang ataupun jasa yang telah dihasilkan
atau diproduksi dalam kururn waktu satu tahun dengan harga satuan tiap
produknya bisa berbentuk barang maupun jasa. Misalkan dalam setahun itu produk
baik barang maupun jasa yang bisa diproduksi berjumlah seribu produk, maka hal
tersebut harus dikalikan dengan harga satuan yang mereka miliki untuk
mendapatkan jumlah atau besarnya pendapatan nasional negara tersebut dalam satu
tahunnya. Hal ini dirumuskan dengan Y : {(P1 x Q1) + (P2 x Q2) + (P3 x
Q3) + ….. + (Pn x Qn)}
Keterangan :
Y
: Pendapatan nasional
P
: Jumlah produk yang diproduksi
Q
: Harga satuan suatu produk
2.Pendekatan
Pendapatan
metode ini berfokus pada pendapatan dari semua
pelaku ekonomi atau pihak yang bersangkutan. Untuk mencari jumlah atau besarnya
pendapatan nasional metode ini menggunakan rumus penjumlahan seluruh pendapatan
atau pemasukan yang diterima dan didapat oleh semua pelaku ekonomi dari hasil
penyediaan dan pengadaan segala produk baik barang maupun jasa. Sama seperti
metode lainnya periode atau kurun waktu yang digunakan adalah kurang lebih satu
tahun. Dalam hal ini pendapatan bisa berupa upah atau gaji, sewa, bunga,
keuntungan dan lain sebagainya yang penting merupakan pemasukan. Hal ini dirumuskan dengan Y = W + r + i + P
Keterangan :
Y
: pendapatan nasional
W
: wage (gaji atau upah), hal ini merupakan pemasukan yang diterima oleh pemilik
faktor tenaga kerja
r
: rent (sewa) merupakan salah satu bentuk pemasukan yang diperoleh oleh pemilik
faktor produksi berupa tanah, gedung, harta dan lainnya.
i
: interesrt (bunga) merupakan bentuk pemasukan yang diperoleh oleh pemiliki
faktor produksi yang berupa modal
P
: profit (keuntungan) adalah pendapatan atau pemasukan yang diterima oleh
pemilik faktor produksi kewirausahaan.
3. Pendekatan Pengeluaran
Sesuai dengan namanya, metode ini menghitung pendapatan nasional dengan
menjumlahkan seluruh pos pengeluaran yang dipakai untuk membeli atau
mengkonsumsi suatu produk baik yang berupa barang maupun jasa yang dilakukan
oleh seluruh pelaku kegiatan ekonomi, mulai dari ruang lingkup besar hingga
kceil, yakni rumah tangga konsumen, pemerintah, rumah tangga produksi (perusahaan),
serta sektor luar negeri yang ada, dan hal ini terjadi dan dihitung pada
periode ekonomi tertentu yang biasanya berlangsung selama satu tahun.
Hal ini dirumuskan dengan : Y = C + I
+ G + (X-M)
Keterangan :
Y
= Pendapatan nasional
C
= Konsumsi rumah tangga
I
= Investasi perusahaan
G
= Pengeluaran yang dilakukan pemerintah (baik konsumsi dan investasi)
(X-M) = Ekspor neto (selisih antara
nilai ekspor dengan nilai impor)
B. Menghitung Pendapatan Per-Kapita
Pendapatan perkapita merupakan
pendapatan yang didapat dari keseluruhan rata-rata penduduk suatu negara pada
suatu periode tertentu. Biasa pengukuran suatu pendapatan perkapita dilakukan
per periode atau satu tahun.Pendapatan perkapita diperoleh dari pendapatan
nasional pada tahun tertentu dibagi dengan jumlah penduduk suatu negara.
Cara Menentukan Pendapatan Per-Kapita
:
Rumus GDP= C + I + G + (X-M)
Y
= Pendapatan nasional
C
= Konsumsi rumah tangga
I
= Investasi perusahaan
G
= Pengeluaran yang dilakukan pemerintah (baik konsumsi dan investasi)
(X-M) = Ekspor neto (selisih antara
nilai ekspor dengan nilai impor)
Rumus GNP=GDP-Pendapatan Neto Luar
Negeri
Keterangan :
PNLN : pendapatan masyarakat indonesia
di luar negeri dikurangi pendapatan masyarakat Asing di Indonesia
Maka Rumus Pendapatan Per-Kapita =
C. Menjelaskan Distribusi Pendapatan
Distribusi pendapatan nasional merupakan
unsur penting untuk mengetahui tinggi atau rendahnya kesejahteraan atau
kemakmuran suatu negara. Distribusi pendapatan yang merata kepada masyarakat
akan mampu menciptakan perubahan dan perbaikan suatu negara seperti peningkatan
pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, mengurangi pengangguran, dan sebagainya.
Sebaliknya, jika distribusi pendapatan nasional tidak merata, maka perubahan
atau perbaikan suatu negara tidak akan tercapai, hal seperti ini yang akan
menunjukkan adanya ketimpangan distribusi pendapatan. Ada tiga alat
ukur tingkat ketimpangan pendapatan dengan bantuan distribusi ukuran,
yakni :
1. Kurva Lorenz
2. Rasio Indeks Gini
3. Kriteria Bank Dunia
1. Kurva Lorenz
Kurva
Lorenz menunjukkan hubungan kuantitatif aktual antara persentase
penerima pendapatan dengan persentase pendapatan total yang benar-benar mereka
terima selama, misalnya, satu tahun.
2. Rasio Indeks Gini
Rasio Gini atau
koefisien adalah alat mengukur derajat ketidakmerataan distribusi penduduk. Ini
didasarkan pada kurva Lorenz, yaitu sebuah kurva pengeluaran kumulatif yang membandingkan
distribusi dari suatu variable tertentu (misalnya pendapatan) dengan distribusi
uniform (seragam) yang mewakili persentase kumulatif penduduk.
Kriteria
ketimpangan pendapatan berdasarkan besarnya koefisien gini yaitu :
a. 0,71-1,00 menunjukkan ketimpangan
sangat tinggi
b. 0,50-0,70 menunjukkan ketimpangan
tinggi
c.
0,36-0,49
menunjukkan ketimpangan sedang
d. 0,20-0,35 menunjukkan ketimpangan
rendah
3. Kriteria Bank Dunia
Menurut Bank Dunia,
kriteria ketidakmerataan didasarkan pada bagian/persentase pendapatan nasional
yang dinikmati oleh tiga lapisan penduduk. Ketiga lapisan penduduk tersebut,
yaitu:
1. 40% penduduk berpendapatan terendah
(penduduk termiskin);
2. 40% penduduk berpendapatan menengah;
Dalam menghitung persentase distribusi
pendapatan menurut bank dunia yang menjadi patokan adalah 40% penduduk
termiskin. Kriterianya sebagai berikut.
1. Jika 40% penduduk termiskin menikmati
<12% pendapatan nasional, ketimpangan
tinggi.
2. Jika 40% penduduk termiskin menikmati
12% - 17% pendapatan nasional, ketimpangan sedang.
3. Jika 40% penduduk termiskin menikmati
>17% pendapatan nasional, ketimpangan rendah.
Posting Komentar untuk "Pendekatan Produksi Pendapatan dan Pengeluaran~BloggerZar"
Jika Dipostingan Ini Ada Typo Mohon Beritahu Kami Melalui Kolom Komentar, Terima Kasih